Perempuan yang akrab dengan Sunyi dan Kopi. Setelah mencintai Mahari, Bunga, dan Tamtam. Ada yang lebih aku cintai yaitu ular, katak dan laba-laba.- Siti Halimah

Sekumpulan Puisi Lalu

Laraskan Nasuha



Pahit yang menyelimui hati dulu

pahit yang selubungi relung tak bahagia tanpa-Mu.
sekian waktu berlalu karena tusukan nurani
luangkan lalu lalang yang tak lelah basahi pipi.



Hingga kapan rasa gundah melekat disanggar hidup

hingga kapan jiwa ini bimbang berhenti karena takut.
tak buntukan semangat menuju-Mu,
tak patahkan harapan yang seakan malang
karena geregetku tunjukan satu nasuhaku.



Selaraskah jiwa ini dengan terpaan rasa,

rasa yang seiring berlalu luapkan air mata
menyudutkan hati untuk melangkah bebas
menembus awan serta menggapai nasuha-Mu.

Cianjur, 2011





Biar Tak Gegai                                                                                                                                                                     
Biar sang batu bicara, hingga mendapat salur teriak
Biar sang batu mengeluh, hingga titik murung menjadi berkeliaran
Bukan Segala tak mungkin; hanya lil-ibarat.

Tak  raba-rubu, hanya menyatakan bahwa tak lunak namun tak gegai.
Itu-lah,  bak  diam  yang sempat menjerit.

 2013






Bius Penantian

Sentakan raungan  suara ditelinga ini menyambar
namun entah dimana, tapi terangkai dihati ini.

Kala sujud malam  dimulai dengan raungan suaramu
Kala subuh menjelma di akhiri dengan manis katamu
Kini tak ada?
Kini hanya  hinakan cerita lalu
Jendela hati ini terbuka seakan menantimu, entah dimana ?

Kau membiusku dengan serangakai hiasan tanpa wajah
Kau menyandingkan harapan dengan segala kemungkinanmu, hingga aku
Lelah menanti segala ucapmu.
Terpikir,  apakah kau masih menanam rindu di hatiku ini ?
Entahlah penantian ini ku nanti.

 2013


Bidikan Naftalena

Naftalena membidik ngengat daratan putih
Menyangggah aral yang sempat diabaikan.
Kilas-nya menambah gelang dilautan lembar
Tak ayal pula hal-nya  iringi seminau daratan kisah.

Sepotong  mengisi padatkan lembaran,
Sejari menepi hingga berkaca-kaca  
Tak terelakkan,terkumpul bidikan naftalena menjadi daratan berwarna.
Gelora mimik, gejala suara, tampak dalam koherensi yang  terunggah.

2013





Molekul Rindu



Molekul hati terdampar dalam riakan tanah abang
suarapun tak terdengar menyapa
entah suara yang menyambar bisikan, atau mesin yang mulai melemah. 
tapi hentakan yang bertanda rindu 
tak melemahkan hasrat untuk mengingat, walau abstrak tapi terngiang nadamu.

2013





Bius Penantian

Sentakan raungan  suara ditelinga ini menyambar
namun entah dimana, tapi terangkai dihati ini.

Kala sujud malam  dimulai dengan raungan suaramu
Kala subuh menjelma di akhiri dengan manis katamu
Kini tak ada?
Kini hanya  hinakan cerita lalu
Jendela hati ini terbuka seakan menantimu, entah dimana ?

Kau membiusku dengan serangakai hiasan tanpa wajah
Kau menyandingkan harapan dengan segala kemungkinanmu, hingga aku 
Lelah menanti segala ucapmu.
Terpikir,  apakah kau masih menanam rindu di hatiku ini ?
Entahlah penantian ini ku nanti.

2013






Hanya Mengibaratkan,




Merah putih seakan napal yang terlindas truk

dibawahnya hidup serangkai narwastu namun busuk,
nal pun ditembakan KPK sehingga merah putih memiliki ujung.



Tangis ini hina jika digariskan untuknya.

ah, diam tak berarti lelah membunuh jika harus terangankan palu para petinggi.
tetap untuk tanah ini walau sendu isinya ketukannya.
2013



 Penyesalan
Tatkala aku terhempas raungan tentangnya,menyongsong angin untuk jauhi segala halnya, hal tentangnya yang membuka lembaran pahit. Jutawan hati yang lancang bawaku dalam penyesalan tak henti dan harap tentang pupus dalam bayang gores hitammu,  cukup sudah untaian sesal yang tak lelah tertera,mengalir serta tak inginkan seluruh menyeru batin. Saat hati tersempit aku hanya mampu bertutur kata  pada-Mu. karena hanya lewat suara syadu-Mu, aku tegar dalam penyesalan.
2010

Karena Rindu
karena rasa rindu hanyalah kapas putih yang melayangmungkin tiada guna dimatamu  yang tak melihatkutak elakkan aku hanya mampu menatap dari ruang yang tak melihamu pula.
2012


Nisan Lalu

Terlempar nisan ditelapak jiwa,perih merayap dalam keheningan kalbuyang kini menjadi arang dilubuk muramdan menukil seluruh jiwa yang sunyi sedari tawa hingga tetes.Dibuka tangan terbentang sayatan lukapetikan senar gitar-pun mengisi hampamengingatkan aku untuk menghapus segalasegala yang menukil beban dalam hentakan pilu kehilangan.Meski menyisipkan tawa sela perih,tapi senada dengan alunan pertama dalam hatibahwa; separuh jiwa menjeritaku tak mampu hingga akhir yang mengurai kecewa atas nisan yang tertancaphingga kini tertegun. Namun terima.
2012



Sesal Bisu
Sengketa menyertai keangkuhan bicaraku terhadap serangan diamtertera kata disegala sudut ruang bimbangterhadap sisiran hampa,.tak terungkap sesayup bilangan sesal menyerbukala raungan nurani hanya mampu membeku.Mungkinkah akhir nanti kobarkan api panas-Nya? segala relung di kegelapan malam-Mu aku sendiri.tetes murni linanganku basahi pipisesal bisu ini haruskah terkunci erat dalam hidupdan egokah langkah, jika segala menutup sesaltapi serdadu sendu menyalahkanku yang diammungkinkah ini tanya hati karena sesal?

2010



Posisikan cintaku karena-Mu
Subuh penantian dalam rasa yang pertama, ketika aku merasakan cinta yang seperti ini, merana harap ada dihadapanku dan aku hanya biasa menara diatas rasa ini , sebenarnya perasaan apa yang hinggap dihati ini sehingga aku tak mampu mengutarakan dengan kata dan sikap, apakah ini cinta ? tapi aku hanya ingin cinta karena-Mu.Jangan biarkan rasa hati ini kalah terhadap cintaku terhadap-Mu. Mohonku pada-Mu, jika anugrah rasa ini dari-Mu posisikanlah anugrah ini di bawah-Mu, karena sesungguhnya hanya kau yang tinggi dihati ini, tak ada yang lain.Hilangkan perasaan ini terhadapnya, jangan perdalam perasaan ini, karena aku takut semakin dalam perasaanku terhadapnya maka semakin dekat aku dengan perasaan yang menyiksaku ini.Karena sikapnya yang terlihat mengacuhkan hati ini, tangan ini tak mengharapkan perhatiannya, sedikitpun tak ada hasrat ingin diperhatikan atau dijamah hati olehnya, karena aku hanyalah wanita biasa yang memiliki rasa dan perasaan wajar bila suatu ketika kau menemukanku sedang berurai air mata karena tidak mampu menahan  rasa. Tapi aku hanya ingin tangisku ini karena rasa yang kau anugrahi, posisikan cintaku karena-MU.
2012

Hanya-Mu
Senarai menyelimuti hamparanHanya tetes yang melayang.Tak mampu menepuk dadaHingga hitam tunjangan menyasar Sabar ini diujung jari-jari hanya-Mu.Lantas keliaran menuju tutup keinginanHanya-Mu aku berpapas air mataHanya-Mu sejarah ku rangkaiDan mulai merintihTeriak-teriak nada letih di jiwaHati mana yang menampungMelainkan hanya-MuSimpuh ini menjadi marak batu berderai.
2011

Molekul Rindu
Molekul hati terdampar dalam riakan tanah abangsuarapun tak terdengar menyapaentah suara yang menyambar bisikan, atau mesin yang mulai melemah. tapi hentakan yang bertanda rindu tak melemahkan hasrat untuk mengingat, walau abstrak tapi terngiang nadamu.2012Hanya Mengibaratkan, Merah putih seakan napal yang terlindas trukdibawahnya hidup serangkai narwastu namun busuk,nal pun ditembakan KPK sehingga merah putih memiliki ujung. Tangis ini hina jika digariskan untuknya.ah, diam tak berarti lelah membunuh jika harus terangankan palu para petinggi.tetap untuk tanah ini walau sendu isinya ketukannya.
 2012

Jarak Yang Sakit
Waktu yang mampu merubah angka dua menjadi angka satukarenanya aku tak pernah tahu mana yang mampu kutelan untuk hidupdan mana yang mampu ku rangkai untuk rindu,ternyata ketika aku merubah hal satu menggapai harap aku hanya bisa terdiam.sebenarnya, aku  bergerak  karena  teriakan suaramukemana dan dimana arah rindu yang harus aku pijakkan ketika suara tak hadir ditelingakuentah jarak yang meyiksa rindu inientah rasaku yang terlalu menyeluruh  untukmutapi aku hanya merindu.tak banyak yang ingin aku sajikan dikala aku menunggumumenunggu hadirmujarak ini terlampau menyakitkan untukkudan kau meyembelihnya dengan menjauhi suaramu.Kata mana  yang sempat kau ucapkanKata mana ?, semua hanya jarak yang sakit.aku tak pernah lelah untuk menuntut mulutmu yang tak bisa ku lihat.
2012



Khiar sepertiga malam 


Keputusan ini seakan menompang jeritJangankan untuk menyelamatkan hati yang kosongUntuk berkaca pada apa yang diputuskanAku lara, hal itu tak mampu.Jambakan pada ulu ini menebalMembuatku lirik mata,Lirik harap,Dan skala angka menempatkanku pada putusan khiar.Kini,  bila rasa  tak pernah membeku,Biarlah keputusan untuk bertinta disepertiga malamMenjadi ujung penantian,Tapi dzikir hati mengingatkan untuk memutuskan “ya” atau “tidak”.Jika hapus, aku mulai menulis bait untuk-MuDiparuh se-per-tiga malam tinggal munutup tanggal hingga ku-pilih “ya”.


2012



Tak Aral
Kemana tinta ini harus ku titipkan ,Ketika segala menyapa tanpa arah layangMungkin aku tak perlu sebuah kelompok,Sehingga  hantaman do’a menjadi sebaris langkah untuk sebuku kisah.
2012

Tidak untuk dibelakang
Ketika kami kelayapan mencari kehendakApa yang menjadi sanjugan?Kami lemah tarikan suara tak di kenalTidak...!Kala hak terenggut oleh pantulan berbedaKami jua harapkan keluhuran yang muliaTidak selalu mengikutiKami jua diduduk dikursi cercahan bekasTidak...!Didalam senapan terdapat butir citaPerempuan terangan untuk menghadapi masaIngin berjalan,Ingin merangkak membela hakDan kini kami bersua untuk hak. 2012

Menari, sendu  Rindu-Mu
lembaran putih  tertulis kisah terdahuluketika tertawa berdering,tetes air mata menyiasati untaian pulauderetan harap  ku lalui tentang  waktuderetan kisah ku susuri tentang mistikkini hanya mampu melirik linangan tanya.jangan biarkan aku menjadi  pemabuk rindu,karena tak jarang aku sendu karena rinduaku menenyesal dengan sendu ini, karena sendu rindu itu  bukan karena-Muizinkan waktu sendu  rindu  karena rindu-Mu aku merindu yang dekat dengan telinga,mungkin tak terdengar raungan  rindu ini,entahlah tapi aku ingin kau merabut rinduku ini terhadapnyadan tanamkan lah kepada-Mu.
2013

Tergoda
Terdengar sentuhan  menjulangTersiar  semerbak wangi menyapaKala hati terasa gundah akan kemenangan Malam hanya bisa menjadikan angan belakaTerseret gelora manis menjadkan sosokSosok yang ingin ku raihDalm khayalDalam anganDalam jeritan seorang insanTergodakan hati untuk merangkulnya kembaliSendiriHarapan menyelami sebuah ke angkuhan diriDan kini mencoba mengukir kembali 
2012


Perpisahan  pondok

Beragam kisah terukir di pelosok pondokBerjuta cerita tersimpan diujung pondokKetika tawa meletus di sela baitKetika tangis menjerit di kala pilu menghampiriTak pernah terelakan bahwa obat obat pembius ituberkeliran di pelosok ubun pondok   penuh keikhlasan jasa yang kau berikanpenuh kedamaian kasih tlus yang kau semaikandari mengajari kami membuka pedoman hidupdari mengajari kami menulis riwayat keindahan hiduphingga kami enggan meninggalkan pelosok pondok inisehaluan semangat kami menuju rumah allahuntuk menunaikan perintahnyasehaluan pula kami menuju rumah pendidikanuntuk menunaikan kewajiban yang seakan singkathingga kami tak rela untuk meninggalkan pelosok pondok ininamun apalah arti angan yang terlampau jika segalanya terhimpit tangisnyata jasanu takakn pernah lekang oleh berhentinya waktujazirah kenangan yang teramat panjangtak akan pernah kami lupa hingga akhir waktu


2012



Sulam Tentang Air 
Secercah harapan disela tawa bersama airSegenggam hidup bersama hembus tangis air.Kala mentari bersemi diupuk baratDan enggan menyinari langkah iniBersama air-lah aku seolah hidup.Ulah kalian menyimpan gimpalan penatKanak sungguh masih malekat di jiwaDari air merangkai nyanyian bisingDari air menatap kanak tidak mengertiDari air membiarkan hatiku bicara sendiriWalau segala tersisa pahitSedari hati aku tersadarPalung dangkal hati berujar"hampa hati ini tanpa air ""lemah rasa ini tanpa ulah air "Segala kenangan tentang air hingga menjadi ceritaTak akan pernah aku usaikan hinggaMata terpejam.
2012

Surat Semut
Buai gores tinta merapuhaku hanya mampu mengungkap kata untuk rasahanya lewat lembaran kertas bersenandung semut.Aku rasamu.Bahkan sebentik jiwa pun tak rela lepas dari dekapmukarena aku ingin separuhmu.apakah kau mendengar jeritan lalu?apakah kau merasa luapan hangat kepadamu?pun ingin rangkai jemari bersamamujelajahi ruang hati yang aku milikisurat: semut jalan dirumah hati yang bercabang.
2010

Laraskan Nasuha
Pahit yang menyelimui hati dulupahit yang selubungi relung tak bahagia tanpa-Mu.sekian waktu berlalu karena tusukan nuraniluangkan lalu lalang yang tak lelah basahi pipi.Hingga kapan rasa gundah melekat disanggar hiduphingga kapan jiwa ini bimbang berhenti karena takut.tak buntukan semangat menuju-Mu,tak patahkan harapan yang seakan malangkarena geregetku tunjukan satu nasuhaku.Selaraskah jiwa ini dengan terpaan rasa,rasa yang seiring berlalu luapkan air matamenyudutkan hati untuk melangkah bebasmenembus awan serta menggapai nasuha-Mu.

2010






Gurau Cinta

Senda gurau setangkai cintamenara dalam lautan bisa kata.segala tak mengharap berbalas lukanamun menyerbu relung sempit yang kering tanpa arak-arak sebuah bunga.
2010

Sesal Hanya Karena
Gemuruh suara berdengung mengumandangkan suci-Nya,agung-Nya tercipta penuh dalam langkah pijakan waktusaat sesamar hasratku terdiam pelan menginjak air mata.Kala hati meraung mengingat debu dosakala jiwa tergugah mengingat salahtetesan air mata pun tak terhindarkankarenadan hanya untuk dekat-Nya.Sesungguh jiwa haruskah menyisakan sesalsesal yang saat dulu terompangsesal yang saat ini masih tersentuh.hanya do'a dan merajut khiar, menuju naungan ridho-Mukarena engkau penguasa taubatku.
2010

Sebagian Perjalanan Dengan-Mu
Jelajahi jalan menuju berbaurnya keramaianlelah pun tak terhindari menyangat tubuh ininamun dari segala perjalanan banyak aspirasiyang ku genggamwalau genggaman ini tuturi penat melayangBagaimana sosok ini selimuti langkah ?bagian dari perjalanankah?titisannya yang msih tersimpan di hatikini masik menjadi puing-puingdalam sia nafas kala bersuamBintang jalanku......sanggupkah kau tuturi perjalanankuhari iniesokdan sampai saatnya aku kembali pada hidup
2010



Raga Pendaki

pengalaman yang membiru terterta dalam hiduppengalaman hati sekaligus batu loncat indah untuk anak dan cucu.serdadu hamparan kasih saat semua bersua mencari keabsahandi tempat, dimana susunan dinamika pedomanyang pertama.serentak ,sehelai , sesuapuntuk menjalinyang kedua.lambaian, langkah, lamunanuntuk merangkul hingga juara.misalkan tak ada katamungkinkah bersuara.misalkan tak ada rasamungkinkah sanggup dengan nada kelembutan hati,raga pendaki menghujat pengalaman.
2010








No comments:

Post a Comment

BERBAHASA SEJAK LAHIR

  BERBAHASA SEJAK LAHIR :Siti Halimah   “Terdapat banyak bukti bahwa manusia memiliki warisan biologi yang sudah ada sejak lahir berup...