Perempuan yang akrab dengan Sunyi dan Kopi. Setelah mencintai Mahari, Bunga, dan Tamtam. Ada yang lebih aku cintai yaitu ular, katak dan laba-laba.- Siti Halimah

ULASAN BUKU “HOW TO READ A BOOK” KARYA MORTIMER ADLER & CHARLES VAN DOREN




ULASAN BUKU “HOW TO READ A BOOK” KARYA MORTIMER ADLER & CHARLES VAN DOREN

Oleh Siti Halimah 





A.          Identitas Buku
Penulis                                        : Mortimer Adler &   
    Charles Van Doren
Penyunting isi & Korektor         : Mathori A Elwa & Irwan
    Kurniawan
Desain Sampul                           :Mudris Amin
Desain Isi                                   : Adib Musta’in, Cimanz
Finishing Isi                               : -
ISBN                                          : 978-602-7768-94-9
Penerbit                                      : Nuansa Cendekia
Tahun Terbit                               : 2015
Jumlah Halaman                         : 504 Hal


B.     Sinopsis
Kehadiran buku ini bukan sekadar untuk memperbanyak koleksi buku tentang dunia membaca  melainkan ingin memberikan kontribusi yang konkret kepada para pembaca pemula untuk memahami bergam bacaan yang disediakan.  Buku ini berisi tentang kemahiran yang boleh diterapakan ketika membaca dan untuk meningkatkan kualitas membaca. Penulis-penulis juga mengajarkan kemahiran membaca dengan lebih banyak ilmu.

Ada tiga jenis pengetahuan: praktis, informasi, dan komprehensif. Dia membahas metode untuk memperoleh pengetahuan, menyimpulkan bahwa pengetahuan praktis, meskipun dapat diajar, tidak dapat benar-benar dikuasai tanpa pengalaman; bahwa hanya pengetahuan informasi yang dapat diperoleh oleh seseorang yang pemahamannya sama dengan pengetahuan penulis; bahwa pemahaman (insight) paling baik dipelajari dari siapa yang pertama kali mencapai pengertian tersebut - "komunikasi orisinal".
Gagasan bahwa komunikasi langsung dari mereka yang pertama kali menemukan ide adalah cara terbaik untuk mendapatkan pemahaman adalah argumen Adler untuk membaca Great Books; bahwa buku apa pun yang tidak mewakili komunikasi asli lebih rendah, sebagai sumber, dengan aslinya, dan bahwa setiap guru, kecuali mereka yang menemukan subjek yang ia ajarkan, lebih rendah daripada Buku-buku Hebat sebagai sumber pemahaman.
Adler menghabiskan banyak bagian pertama ini untuk menjelaskan mengapa ia terpaksa menulis buku ini. Dia menegaskan bahwa sangat sedikit orang yang bisa membaca buku untuk memahami, tetapi dia percaya bahwa sebagian besar mampu melakukannya, diberi instruksi yang tepat dan kemauan untuk melakukannya. Adalah niatnya untuk memberikan instruksi itu. Dia membutuhkan waktu untuk memberi tahu pembaca tentang bagaimana dia percaya bahwa sistem pendidikan telah gagal mengajar siswa seni membaca dengan baik, hingga dan termasuk sarjana, lembaga tingkat universitas. Dia menyimpulkan bahwa, karena kekurangan ini dalam pendidikan formal, itu jatuh pada individu untuk mengembangkan kemampuan ini dalam diri mereka sendiri. Sepanjang bagian ini, ia menceritakan anekdot dan ringkasan pengalamannya dalam pendidikan sebagai dukungan untuk pernyataan ini.
Adler menetapkan metodenya untuk membaca buku non-fiksi untuk mendapatkan pemahaman. Dia mengklaim bahwa tiga pendekatan yang berbeda, atau bacaan, semua harus dilakukan untuk mendapatkan yang terbaik dari sebuah buku, tetapi melakukan tiga level bacaan ini tidak selalu berarti membaca buku tiga kali, karena pembaca yang berpengalaman akan mampu melakukan ketiganya dalam perjalanan membaca buku hanya sekali. Adler menamai bacaan "struktural", "interpretatif", dan "kritis", dalam urutan itu.
Tahap Struktural: Tahap pertama membaca analitik berkaitan dengan memahami struktur dan tujuan buku. Ini dimulai dengan menentukan topik dasar dan jenis buku yang sedang dibaca, sehingga dapat lebih mengantisipasi isi dan memahami buku dari awal. Adler mengatakan bahwa pembaca harus membedakan antara buku-buku praktis dan teori, serta menentukan bidang studi yang dibahas buku itu. Lebih lanjut, Adler mengatakan bahwa pembaca harus mencatat setiap divisi dalam buku ini, dan bahwa ini tidak terbatas pada divisi yang tercantum dalam daftar isi. Terakhir, pembaca harus mencari tahu masalah apa yang coba dipecahkan oleh penulis.
Tahap Penafsiran: Tahap kedua dari pembacaan analitis melibatkan membangun argumen penulis. Ini pertama-tama mengharuskan pembaca untuk mencatat dan memahami setiap frasa dan istilah khusus yang digunakan penulis. Setelah itu selesai, Adler mengatakan bahwa pembaca harus menemukan dan bekerja untuk memahami setiap proposisi yang diajukan penulis, serta dukungan penulis untuk proposisi tersebut.
Tahap Kritis: Pada tahap ketiga membaca analitis, Adler mengarahkan pembaca untuk mengkritik buku tersebut. Dia menegaskan bahwa setelah memahami proposisi dan argumen penulis, pembaca telah diangkat ke tingkat pemahaman penulis dan sekarang mampu (dan berkewajiban) untuk menilai kelayakan dan akurasi buku. Adler mengadvokasi penilaian buku-buku berdasarkan kesehatan argumen mereka. Adler mengatakan bahwa seseorang tidak boleh tidak setuju dengan argumen kecuali seseorang dapat menemukan kesalahan dalam alasan, fakta, atau premisnya, meskipun seseorang bebas untuk tidak menyukainya dalam hal apa pun. Metode yang disajikan kadang-kadang disebut metode Structure-Proposition-Evaluation (SPE) , meskipun istilah ini tidak digunakan dalam buku ini.
Adler secara singkat membahas perbedaan dalam mendekati berbagai jenis sastra dan menyarankan untuk membaca beberapa buku lain. Dia menjelaskan metode mendekati Great Books - baca buku yang memengaruhi penulis yang diberikan sebelum membaca karya penulis itu - dan memberikan beberapa contoh metode itu.
Bagian terakhir dari buku ini mencakup tingkat membaca keempat: pembacaan syntopical. Pada tahap ini, pembaca memperluas dan memperdalam pengetahuannya tentang subjek yang diberikan — misalnya, cinta, perang, fisika partikel, dll — dengan membaca beberapa buku tentang subjek itu. Pada halaman terakhir bagian ini, penulis menguraikan manfaat filosofis membaca: "pertumbuhan pikiran", pengalaman yang lebih penuh sebagai makhluk sadar.

C.    Orientasi
Buku ini pertama kali dipublikasikan pada bulan pertamatahun 1940. Kemudian dalam pemutakhiran, permodelan dan penulisan ulang buku ini oleh Motonor Adler yang dibandtu oleh Charkes Van Doven yang selama bertahun-ahun telah menjadi rekan di The Institusi For Philosophies Research.

Buku ini berisikan informasi mengenai teknik yang boeh diterapkan dalambentuk keahiran baca supayabisa baca lebih baik. Buku ini memaparkan teknik membaca dengan bahasa yang sedikit sulit dipahami sehingga hanya dapat dipahami oleh Mhasiswa diperguruan Tinggi . meskipun deminkian Pemaparan yang sederhana didukung dengan aplikasi yang baik membuat buku ini dapat dinikmati oleh penikmat dunia baca.

D.    Tafsiran Isi
Buku ini berisi tentang kemahiran yang boleh idterapaknketikamembaca dan untuk meningkatkan kualitas membaca. Penulis-penulis juga mengajarkan kemahian membaca dengan lebih banyak ilmu. Berikut adalah tafsiran isi yang ada dalam buku tersebut.

Bagian pertama,padabagian pertamaterdapatlimasub bab yang bisa dipelajari oleh pembacadiantaranya akititas dari seni membaca, tingkatan-tingkatan membaca, membaca tingkat pertama:membaca tingkatdasar,membaca tingkat kedua:membaca secara cepat dan sistematis, serta menjadi sorang pembaca yang penakut.

Bagian dua yaitu mengenai membaca tingkat ketiga:membaca secara analitis. Pembahasan dalam materi dua ini dinataranya: mengelompokkan sebuah buku,memindai sebuah buku, mencapai kata sepakatdengan seorang penulis, menentukan pesan seorang penulis, mengkritik sebuah buku secaraadil, sepakat atautidak sepakat dengan penulis, dan alat membantu membaca.rhadapa berbagai jenis naskah, diantaranya membaca buku-buku praktis

Bagian tiga membahas mengenaik pendekatan terhadapa berbagai jenis naskah. Adapaun hak-hal yang dibahas dalmmateri ini adalah cara membaca buku praktis, bagaimana membaca karya-karyasastra iamjinatif, saran-saran membaca cerita, drama, dan sajak,membaca naskah sejarah, bagaimana membacasains dan matematika, membaca naskah filsafat,danmembacabuku-bku ilmu pengetahuan.

E.     Evaluasi
Keunggulan dari buku ini secara fisik memiliki kertas Book paper ringan dan memiliki warna kekuning-kuningan yang hangat. Kertas ini menambah “nilai” buku. Buku menjadi lebih nyaman dibawa dan dibacameskipun dengan tebal 500 halaman merupakan berat utuk dibawa kemana-kamana. sehingga foto dan gambar bisa berwarna dan dapat tahan lama. Cover bukunya pun kurang tebal dan sederhana. Secara isinya, pada penyajian materi sangat ringkas dan mudah dipahami meskipun dengan menggunakan bahasa yang sedikit sulit dimengerti karena buku ini merupak terjemahan dari bahasa asing. Contoh yang diberikan lumayan lengkap, tidak ada penjelasan yang rumit, dan semuanya terangkum dengan jelas menggunakan poin-poin penting. Pembaca tidak akan merasa kesulitan dalam mencari berbagai informasi mengenai buku ini. Sedangkan kelemahan pada fisiknya, kualitas binding-nya kurang meskipun bisa awet dan tahan lama dimana kertas mudah lepas kalau dibuka secara tidak hati-hati.

F.        Rangkuman Evaluasi
Buku How To Read a Book merupakan bahan bacaan untuk pembaca pemula ,juga  berguna dalam memberikan informasi tentang cara-cara membaca dengan memperhatikan teknik. Para pembaca dapat belajar dan paham tentang seni memabaca dan memahami ragam bacaan, baik itu secara digital maupun tradisional. Buku ini pun cocok untuk semua kalangan terpelajar yang ingin meningkatkan literasi khususnya Mahasiswa. 

No comments:

Post a Comment

BERBAHASA SEJAK LAHIR

  BERBAHASA SEJAK LAHIR :Siti Halimah   “Terdapat banyak bukti bahwa manusia memiliki warisan biologi yang sudah ada sejak lahir berup...