Sajak-sajak untuk pingkan : buku puisi / Raden
Sarwono Hadi ; penyelia naskah, Mirna Yulistianti
Jenis Bahan |
Monograf |
Judul |
Sajak-sajak untuk pingkan : buku puisi / Raden Sarwono Hadi ;
penyelia naskah, Mirna Yulistianti |
Judul Asli |
|
Pengarang |
Sarwono
Hadi, Raden (penulis) |
Edisi |
Cetakan kedua 1993,
1998- Mantri Statistik Kecamatan Wonomulyo Badan Pusat Statistik Kabupaten
Polewali Mamasa, Polewali Mamasa : |
Penerbitan |
Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama, 2018 |
Jenis Isi |
1993, 1998 teks |
Jenis Media |
tanpa perantara |
Jenis Wadah |
volume |
ISBN |
978-602-03-8305-7 |
Subjek |
|
Abstrak |
Sajak-sajak untuk
Pingkan ditulis oleh Raden Sarwono Hadi, peneliti dari sebuah universitas
negeri ternama di Indonesia. Konon kabarnya, sajak-sajak di buku ini
terinspirasi dari kisah Raden Sarwono, yang tidak jelas endingnya, dengan
seorang perempuan yang berbeda latar belakang budaya. |
Bahasa |
Indonesia |
Bentuk Karya |
Bukan fiksi |
Target Pembaca |
Umum |
ULASAN SINGKAT
Ini adalah buku sapardi yang sangat unik. Sebuah buku dalam buku, iya ini adlaah kumpulan sajak sapardi yang menceritakan tentang Pingkan dan Sarwono yang di yang merupakan tokoh utma dari trologi novel “Hujan Bulan Juni”.
Gaya bahasa sajak dalam buku ini
tentunya agak sedikit berbeda dengan gaya kepenuloisan Sapardi pada biasanya,
namun sajak pada buku ini masih sama sederhana dengan karya-kray puisi sapardi
yang lainnya.
Buku ini membuatku berkali-kali
jatuh cinta, pada Pingkan dan Sarwono. Meski sebenar-benarnya, aku belum
menemukan sarwono, hingga aku tidak tahu dengan siapa aku nanati di masa tua.
Ada kutipan yang sangat aku
kagumi.
“Kalau kita nanti sudah sangat tua
Burdua saja di tepi meja
Yangkinkah kau kelak masih ada ikhlas merawat bianglala kita”
Begitu romantic, Sarwono. Aku
terheran. Aku dibuatnya jatuh cinta
dengan kedalaman yang tak terkira.
Dalam sekali makna yang terkandung.
Burdua saja di tepi meja. dengan bersahaja di tepi meja menghabiskan waktu berdua. Yangkinkah kau kelak masih ada ikhlas merawat bianglala kita” Dengan ikhlas saling merawat dan menyakini akan datangnya kebahagiaan yang ditandai denghan bianglala (pelangi).
Tidak hanya bait di atas. semua puisi yang ada dalam buku ini sangatlah nyaman untuk dibaca.
No comments:
Post a Comment